Terkait pemberitaan dimedia tentang tidak singkronnya dana yang masuk dan keluar pada tahap 1 dan 2 BOSP tahun 2023, dibantah langsung oleh kepala sekolah bahwasanya itu TIDAK BENAR.
"Kami tetap terus menjalankan sesuai dengan SOP dan prosedur penggunaan dana kepada sekolah dan siswa siswi murid kami" Ucap Kadri selaku kepala sekolah.
Lanjutnya, saya rincikan dan terangkan bahwa dana tersebut meliputi;
1. Dana yang diterima Tahan 1 dan 2 masing masing 50%
2. Dana tahap 1 tidak semuanya di belanjakan di tahap 1, sekolah hanya wajib belanja diatas 50% kalau kurang terjadi pengurangan penerimaan di tahap 2
3. Kekurangan belanja di tahap 1 dilaksanakan pada tahap 2
4. Banyak faktor yg menyebabkan dana tahap 1 tidak dibelanjakan semua diantaranya barang masih dalam pesanan, kalau untuk kegiatan jadwal narasumber yang belum singkron, dan sebagian antisipasi untuk operasional sekolah jika dana tahap 2 telat salur
5. Dana sarana dan prasarana sebanyak 500jt. Didalamnya ada belanja modal, belanja Daya listrik dan internet, ada service, londri dan banyak komponen lainnya.
Sementara Hefi Zuswita, M.Si selaku Bendahara BOSP saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sekolah tetap pada jalurnya dalam penggunaan Dana bantuan sekolah sesuai kebutuhan dan aturan yang berlaku
Terkait ATK yg diberitakan ketika di konfirmasi kepada kepala sekolah bapak Kadri Rahmadi dan Bendahara BOSDA ibu Ernawati menyatakan bahwa sekolah sudah berusaha mengakomodir semua kebutuhan guru, dan kami sudah mewawancarai beberapa orang guru salah satunya ibu Vennie Savira sebagai guru seni dan ekstrakurikuler, menurut mereka semua kebutuhan atk yg kami minta selalu dipenuhi oleh sekolah. (Ira)
Tags
Daerah